Perkembangan Anak usia dini
Penyebab terhambat nya kreatifitas
anak
Apalagi
dewasa ini fenomena keterancaman lingkungan bermain anak tidak hanya terjadi
pada lingkungan sekitar, oleh sebab itu lingkungan sekolah terutama pendidikan
anak usia dini sudah seharusnya berperan penting dalam mengatasi
persoalan makin terbatasnya lingkungan bermain di sekitar tempat tinggal anak.
namun karena berbagai keterbatasan dan kepentingan seringkali orientasi
penyelanggara PAUD cenderung menambah kapasitas gedung untuk menaikan daya
tampung anak walaupun halaman sekolah terasa minim sehingga interaksi social
anak terjadi secara monoton. Ide-ide bermain anak yang biasanya terwujud ketika
anak bermain bersama di lapangan terkesan hilang, sehingga di sini amat penting
pengaturan tata lingkungan untuk arena bermain anak. Diharapkan aturan pengelolaan
PAUD juga harus memperhatikan keberadaan arena bermain anak. Sebagai wahana
untuk berinteraksi secara social karena dampaknya semakin terkekang-nya
lingkungan membuat anak makin terasing sehingga keberadaan anak cenderung
memanfaatkan berbagai ruangan untuk bermain termasuk permainan yang tidak
sepantasnya di dalam ruangan seperti dalam lingkungan sekolah adalah kantor,
kalau dalam lingkungan rumah seperti menggunakan ruangan tamu atau kamar tidur.
Hak Anak Bermain
Seringkali ketika lewat di gang-gang
kampung banyak tertuliskan “hati-hati banyak anak-anak” dari situ kelihatan
sekali anak membutuhkan ruang terbuka untuk bermain dengan teman-teman sebaya namun
seringkali kepentingan orang dewasa terasa merampas hak anak akan ruang
terbuka. Berbagai terobosan saat ini cenderung terjadi komersialisasi.
Fasilitas taman-taman kota sebagai pusat bermain anak adalah ikhtiar minimal
dari pemerintah untuk menyelamatkan anak-anak dari minimnya tempat
bermain. Perlindungan terhadap hak anak harus di jaga dengan
memperjuangkan ruang public bagi anak di lingkungan sekitar terutama ruang
bermain anak, sehingga memudahkan orang tua dalam pengawasan dan control, juga
tidak terlalu membebani orang tua untuk sekedar bermain harus membawa anaknya
ke taman-taman kota karena di samping tidak efisien juga interaksi dengan
lingkungan sekitar menjadi kurang karena pusat bermain anak di jantung kota
biasanya antara satu anak dengan yang lainnya tidak saling mengenal.
Bagaimanapun seorang anak mempunyai
ekosistem tersendiri yang harus di pikirkan jangan sampai laju pertumbuhan anak
menjadi hambar akibat tekanan lingkungan sehingga perkembangan anak ketika
sudah dewasa justru berubah jadi individualis dan kurang peduli terhadap
lingkungannya. Perhatian anak pada dunia anak usia dini setidaknya perlu
diimbangi pula dengan tata laku lingkungan anak supaya kedepan anak akan lebih
optimal dalam membangun kreativitasnya. Tantangan lingkungan yang makin berat
juga merupakan halangan bagi anak untuk tumbuh dan berkembang bersama
lingkungan sekitar.
Cermin Kepribadian Anak
Anak-anak cenderung bertindak egois
ketika lingkungan mereka menjadi terganggu rasa nyaman dan aman ketika bermain
sudah hilang, permainan anak masa kini belum tentu dapat merangsang pertumbuhan
serta kreativitas anak. Membiasakan anak bermain dengan lingkungannya dapat
berdampak positif terhadap perkembangan anak tantangan zaman tampaknya harus
disikapi sejak usia dini anak-anak. Membiarkan anak tumbuh alami bermain dengan
lingkungan berinteraksi dengan teman sebayanya adalah bagian dari hak anak
untuk tumbuh secara alami, jangan sampai anak-anak mengalami keterpasungan
dengan membatasi ruang gerak anak-anak karena hal tersebut akan berdampak pada
sikap ego dan ke-akuan yang sangat tinggi.
Kebutuhan akan lingkungan yang
menyenangkan dan responsive bukan berarti anak harus di buatkan taman-taman
khusus tapi juga di perlukan tata lingkungan sekitar yang sangat kondusif dan
penuh perhatian dari orang tua dari sinilah peran pendidikan anak usia dini
dibutuhkan terutama agar fasilitas lingkungan yang alami dan tampak asri
sangat penting yang berguna untuk melatih anak mengembangkan permainan tertentu
seperti petak umpet, gerobak sodor dan sebagainya sehingga dinamika dan
perkembangan anak tidak semata-mata didominasi berbagai penerapan teknologi
yang justru makin mengendalikan pola pikir anak. Sudah waktunya semua pihak
ikut memikirkan ekosistem anak dengan tujuan supaya anak tidak kehilangan
kontak dengan lingkungannya apalagi dengan lingkungan sekitar. Kebutuhan akan
interaksi dengan teman sebaya perlu dilakukan dan peran sentral pendidikan anak
usia dini sangat dibutuhkan demi terwujudnya anak-anak bernaluri tata
lingkungan.