Golden age

 golden age

TUMBUH kembang anak tak lepas dari peran keluarga, guru, dan lingkungan. Banyak orangtua yang belum mengetahui bahwa masa keemasan atau golden age bagi anak yakni usia 0-6
Selain pembentukan karakter di dalam keluarga, maka pendidikan di usia tersebut juga penting diberikan. Saat ini, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dirasa penting seiring berkembangnya era..
 Pemerhati anak alumnus Universitas Indonesia (UI) yang aktif dalam mendampingi kegiatan Himpunan Paud Indonesia (Himpaudi), Intan Fitriana Fauzi mengapresiasi peran guru-guru PAUD yang mampu berperan aktif membentuk mental dan karakter anak sejak dini.
 Secara umum, tujuan Pendidikan Anak Usia Dini adalah untuk mengembangkan potensi anak sejak dini sebagai persiapan untuk hidup dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Anak yang hidup di perkotaan dengan anak yang hidup di pedesaan mungkin karakter mereka akan sedikit berbeda. Sebagai contoh, menurut pengamatan saya seorang anak yang hidup dan dididik di perkotaan mereka kurang bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya, hidup mereka cenderung individual. Mereka hanya berinteraksi dengan teman-teman satu ruang lingkup dimana ia disekolahkan saja, sedangkan dengan teman yang bertetangga mereka kurang mengenal satu sama lain. Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dengan disediakan berbagai sarana bermain berupa computer, game, dan lain-lain tanpa harus bergaul dengan teman di lingkungan sekitar. Berbeda dengan anak yang hidup dan dididik di pedesaan. Mereka akan menghabiskan waktu mereka untuk bermain bersama teman-teman satu kampung. Anak yang hidup di desa selalu ingin tahu, mencoba, dan berpetualang terhadap hal-hal baru yang mereka lihat. Permainan yang mereka peragakan pun juga cenderung tradisional, sehingga mereka tidak hanya mengalami perkembangan fisik saja, tetapi juga melatih kepakaan terhadap lingkungan sekitar.
Tumbuh kembang seorang anak di masa emas yaitu umur 0 – 3 tahun sangat ditentukan oleh makanan yang diberikan kepadanya. Umur 1 sampai dengan 3 tahun adalah periode terpenting dalam perkembangan otak bayi. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa sejak umur 6 bulan sampai dengan 3 tahun terjadi perkembangan berat otak sebesar 80%. Sejak 3 tahun sampai 6 tahun otak memang terus berkembang tetapi lebih lambat. Area otak yang paling berkembang di tahap ini adalah bahasa, memori, pendengaran dan penglihatan. Lebih khusus, dari bulan pertama kehidupan sampai tiga tahun, anak-anak dengan penuh perhatian mengamati, mendengarkan, mengupayakan untuk mengingat dan belajar dari segala sesuatu di sekitar mereka, terutama bahasa . Selama periode ini, kemampuan anak-anak untuk melihat dekat dan jauh juga naik dan lebih fleksibel. Dari 3-12 minggu, anak-anak dapat mengikuti seseorang atau sesuatu dengan mata mereka. Dari 6-9 minggu, anak-anak membedakan wajah. Dari 18-21 minggu, mereka mengakui orang asing dan kenalan. Indera pendengaran anak berkembang secara bersamaan dan sangat sensitif. Dari usia 9-12 minggu, anak-anak bisa berubah ke arah suara, dari 15-18 minggu, mereka dapat menemukan suara dan memahami makna  dari suara.
 Saat ini banyak sekali orang tua yang memberikan mainan elektronik. Namun terkadang orangtua lupa memperhatikan apakah mainan yng diberikan memiliki manfaat edukasi atau tidak. Sebagai orang tua yang ingin anaknya tumbuh dengan baik, sebaiknya memberi mainan kepada anak harus memperhatikan bentuk, warna, ukuran dan harus memiliki memiliki nilai edukasi. Hanya permainan yang memiliki nilai edukasi yang mampu memberikan stimulus bagi perkembangan si anak.

Alat permainan edukatif adalah alat yang dirancang khusus sebagai sarana penunjang belajar untuk mengoptimalkan perkembangan anak, sesuai dengan usia dan tingkat perkembangannya. Alat bermain ini dapat mendorong anak lebih kreatif. Seperti, alat permainan balok, yang disusun ke atas dan juga dapat disusun ke samping, atau dapat juga dijadikan permainan lainnya. Selain itu , alat permainan edukatif dapat melatih kemampuan motorik, melatih konsentrasi, melatih bahasa, wawasan, imajinasi konsep-koinsep sederhana dan kreativitas.


Ada beberapa jenis permainan edukatif yang mudah di dapat, antara lain :
  • Permainan konstruktif seperti permainan menggunakan balok-balok, lego, kayu, pasir, kertas, batu, atau kaleng-kaleng.
  • Permainan motorik seperti permainan dengan menggunakan bola, loncat tali, ayunan, panjatan, jungkitan, tangga pelangi dan lain-lain.
  • Permainan ilusi seperti permainan dengan bangku kecil, mobil-mobilan dan kuda-kudaan dengan menggunakan kursi.
  • Permainan intelektual  (reseptif ) permainan seperti aneka puzzle, bermain boneka, masak-masakan, drama, dongeng atau cerita, alat musik, main air, menggambar, menggunting dan menari.
  • Permainan kompetisi (game) permaian seperti  perlombaan tujuh belas agustusan, kwartet, ular tangga.
Dari semua paparan di atas permainan edukatif sangat baik diterapkan pada anak usia dini. Karena dengan permainan edukatif anak akan dapat mengembangkan tidak saja kemampuan motorik saja tapi kemampuan berbahasa, kognisi dan kreativitas akan terbangun melalui eksplorasi yang dilakukan anak.

0 komentar:

Posting Komentar